TANGERANG - Belajar dari pengalaman pada ajang Pra-PON XVII tahun 2007 di Bandung, Jawa Barat membuat jajaran pelatih tarung derajat Banten bersiap lebih matang. Banten menampilkan 17 petarung untuk tampil di 14 laga yang dipertandingkan. Namun, hanya satu yang lolos ke PON XVII di Kalimantan Timur tahun 2008.
Tak ingin terulang, jajaran pelatih juga menyiapkan beberapa program khusus yang diperuntukkan agar 9 atlet yang dikirim ke Pra-PON di Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 sampai 19 Desember kali ini bisa lolos semua ke PON XVIII di Riau tahun 2012. Salah satunya menyiapkan latihan untuk meningkatkan mental bertanding. “Kesiapan mental penting, karena jika di lapangan teknik dan fisik sama-sama kuat, maka mental baja akan berpengaruh buat atlet untuk memenangkan pertandingan. Mental atlet kita tempa agar bisa tampil konstan sepanjang Pra- PON,” tegas Suharyanto, pelatih utama tarung derajat Banten.
Selain mengasah lewat latihan dan uji coba tambahan, mental bertarung sembilan atlet Banten juga diupayakan memberikan motivasi kepada sembilan atlet. Tambahan motivasi ini diberikan dengan melibatkan atlet tarung derajat Banten. Rencananya Pengprov Kodrat pimpinan Agus Suryana ini akan mengumpulkan atlet tarung derajat se-Banten untuk memberikan semangat buat sembilam petarung Banten. “Kehadiran petarung lain, Minggu (11/12) pagi kita tujukan agar mereka memberi semangat buat atlet Banten di Pra-PON. Saya yakin dukungan ini pasti akan diingat atlet saat bertanding,” jelas Suharyanto.
Di sisi teknik bertanding jelang berangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur petarung Banten yang melaksanakan pelatda di rumah dinas PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR), Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, sedang ditempa dengan latihan yang bertujuan atlet bisa menerapkan Teknik, Taktik dan Strategi secara stabil. Latifah dkk dilatih dengan melakukan pengulangan Teknik dalam durasi beberapa menit.
Tujuannya, lanjut Suharyanto, agar atlet dapat melancarkan variasi teknik dengan kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan yang sama. “Kita ingin atlet stabil dan punya daya tahan yang bagus dalam melancarkan serangan atau pun bertahan,” ucap Suharyanto.
Sementara itu atlet Banten peraih medali perunggu pada PON XVII di Kalimantan Timur, Latifah, mengaku senang dengan program latihan yang dijalani. Apalagi suasana pelatda kali ini beda jauh dengan apa yang terjadi pada Pra-PON sebelumnya yang minim kebersamaan. “Sekarang kami lebih kompak,” tandasnya. (apw/ags)
Dikutip dari Harian Radar Banten terbit pada Sabtu, 10 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar