BOX !!! Salam Persaudaraan

KODRAT Banten merupakan induk organisasi cabang olahraga Tarung Derajat di Provinsi Banten yang terdaftar di KONI Banten sebagai cabang olahraga Prestasi. Blog ini diterbitkan sebagai wadah informasi dan konfirmasi bagi para penekun dan pecinta ilmu beladiri Tarung Derajat seni Keperkasaan beladiri AA-BOXER!

12.15.2011

Memperbaiki Tradisi Perunggu

TANGERANG -Dukungan pe­nuh buat sembilan atlet ta­rung derajat Banten yang akan diberangkatkan ke Balikpapan, Kali­mantan Timur, menghadapi ajang Pra-PON, 16 sampai 18 De­sember 2011, semakin mem­buat optimistis memper­sem­bahkan yang terbaik.

Dukungan yang diperlihatkan dengan kehadiran Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI Kota Tangerang Dasep Sediana, Ketua Umum KONI Kabupaten Tangerang Satim Sofyan dan Sekretaris Umum KONI Kota Tangsel Sumarmo pada acara pelepasan yang dilaksanakan Rabu (14/12). Hal itu menggam­barkan keinginan agar atlet bisa memper­sembahkan bukan saja tiket tampil pada PON XVIII di Riau tahun 2012 tapi juga medali. “Saat ini kami (KONI-red) tunjukkan dukungan dengan hadir di sini. Karena kami ingin tarung derajat bisa mengangkat harkat dan prestasi olahraga Banten dengan tampil sebagai pemenang,” tegas Dasep dalam sambutannya.

Dikatakan pria yang juga dosen Unis Ta­ngerang itu mengharapkan ke­­siapan atlet bukan sekadar ditunjukkan dalam latihan, tapi saat pertandingan. Dasep me­nam­bahkan, tiket PON dan me­dali adalah gambaran ke­ber­hasilan bukan saja Peng­prov Kodrat Banten tapi juga pem­binaan olahraga di provinsi ke-30 Indonesia ini.

Sedangkan Satim Sofyan yang juga bertindak sebagai dewan penasehat KONI Banten menya­takan harapan agar setiap keikutsertaan pengprov di ajang Pra-PON dan PON menjadi bahan perbaikan prestasi atlet Banten. Jika pada ajang Pra-PON dan PON sebelumnya Kodrat Banten memiliki tradisi meraih medali perunggu, maka pada pelaksanaan Pra-PON tradisi itu harus diubah. “Jika dua PON hanya bisa bawa pu­lang perunggu, maka di Pra-PON nanti kita mulai rintis dengan meraih medali perak bahkan emas. Sehingga membuktikan pembinaan dan perkembangan tarung derajat Banten ada di jalur yang benar,” terang Satim.

Apalagi sejauh ini, kata Satim, jumlah atlet tarung derajat di Ban­ten lebih banyak dan ter­sebar luas dibanding saat tampil pertama kali pada PON XVI di Palembang, Sumatera Selatan tahun 2004. Bertam­bahnya jum­lah atlet memastikan satu hal yang akan meningkat yakni kom­petisi di antara atlet. “Mua­ra­nya tentu saja atlet yang masuk pelatda dan tampil di Pra PON adalah yang terbaik karena lahir dari kompetisi yang baik juga,” ujar Satim yang sekaligus melepas kontingen Pengprov Kodrat Banten ke Balikpapan, 15 Desember ini.

Sementara itu Suharyanto, pelatih utama tarung derajat Ban­ten mengatakan bahwa du­kungan dari berbagai pihak ini­lah yang diharapkan bisa me­num­buhkan semangat bertanding atlet asuhannya. Hal ini karena kehadiran unsur KONI daerah pada pelepasan akan membuat atlet lebih ber­tang­gung jawab untuk mem­ba­wa nama harum Banten. “Se­lain kesiapan teknik dan taktik, sisi mental juga jadi pe­nen­tu dari hasil yang diraih atlet. Mental salah satunya dida­pat dari semangat bertan­ding yang tumbuh dari duku­ngan berbagai pihak dan doa restu, ini yang kami harapkan dari acara pelepasan itu,” tan­dasnya. (apw/ags)

Dikutip dari harian Radar Banten pada hari Kamis, 15 Desember 2011

12.12.2011

Tempa Disiplin Bertarung

TANGERANG - Disiplin men­jadi kata kunci yang terus dite­rap­kan pada latihan sembilan petarung Banten yang akan tampil di Pra PON Balikpapan, Kalimantan Timur pada 16-18 Desember. Bukan saja disiplin dalam hal tepat waktu dalam latihan, istirahat, tapi juga saat bertarung.

Demikian ditegaskan Pelatih Tarung Derajat Banten Su­haryanto pada sesi latihan ga­bu­ngan antara sembilan peta­rung Banten penghuni Pelatda dengan petarung non Pelatda. Pada latihan di lapangan rumah dinas PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR), Cikokol, Kota Tangerang, dihadiri lebih dari 50 petarung se-Banten. Dalam kesempatan itu Suharyanto meminta atlet yang tampil di Pra PON nanti bisa memberikan yang terbaik de­ngan disiplin dalam ber­tanding.

“Kunci pertandingan adalah disiplin dalam menerapkan teknik dan taktik yang diberikan pelatih selama ini. Misalnya saat melakukan pukulan atlet harus disiplin menjaga perta­hanan juga. Semua itu yang harus benar-benar dijalan­kan dengan disiplin oleh atlet saat bertanding jika ingin menang,” jelas Suharyanto.

Pada acara latihan gabungan itu, Suharyanto mengung­kap­kan, selain dukungan motivasi buat sembilan atlet tarung derajat Banten yang akan tampil di Pra PON, atlet non Pelatda di­per­lihatkan kesiapan berta­rung wakil Banten. Sejauh ini, kata pelatih yang mengantar satu-satunya wakil Banten di PON XVII meraih medali pe­rung­­gu, sembilan atlet yang ada sudah komplit kemam­puan­nya dan dalam motivasi siap tempur. “Karena sebenarnya mereka adalah petarung yang sudah punya pengalaman ber­tanding dan berprestasi tak hanya di kejurnas tapi juga Pra PON sebelumnya. Jadi pengala­man yang dimiliki plus mental bertan­ding yang kita pompa terus saya yakini akan membuat mereka lolos ke Riau tahun 2012 (PON XVIII-red),” ucap Suhar­yanto.

Dengan waktu tersisa sebelum berangkat ke Balikpapan pada 15 Desember, Suharyanto menya­takan tempaan disiplin saat bertarung menjadi tam­bahan menu latihan agar Latifa dkk benar-benar siap. Salah satu tempaan disiplin dalam bertarung adalah agar bisa memastikan petarung Banten menang dengan meyakinkan. “Kami memang ingin atlet kita bisa tampil meyakinkan dalam meng­hadapi lawan-lawannya. Untuk itu disiplin dalam berta­rung kita inginkan agar atlet bisa mendapat kesempatan mengalahkan lawan dengan cepat (kemenangan KO-red),” tandas Suharyanto.

Sementara itu, atlet tarung derajat Banten Edi Gunawan me­nyatakan optimistis bisa men­capai target yang dica­nangkan oleh Pengprov Kodrat Banten yakni lolos PON. Apalagi diakui atlet yang tampil di kelas 67,1-70 kilogram asal Kota Tang­sel itu, saat ini bukan saja dirinya siap secara teknik tapi juga mental bertanding. (apw/bon)

Dikutip dari harian Radar Banten terbit pada Senin, 12 Desember 2011 | 08:30 WIB.

12.10.2011

Mantapkan Mental Bertarung

TANGERANG - Belajar dari pengalaman pada ajang Pra-PON XVII tahun 2007 di Ban­dung, Jawa Barat membuat jajaran pelatih tarung derajat Banten bersiap lebih matang.  Banten menam­pilkan 17 petarung untuk tampil di 14 laga yang dipertandingkan. Namun, hanya satu yang lolos ke PON XVII di Kalimantan Timur tahun 2008.

Tak ingin terulang, jajaran pelatih juga menyiapkan beberapa program khusus yang diperuntukkan agar 9 atlet yang dikirim ke Pra-PON di Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 sampai 19 Desember kali ini bisa lolos semua ke PON XVIII di Riau tahun 2012. Salah satunya menyiapkan latihan untuk  meningkatkan mental bertanding. “Kesiapan mental penting, karena jika di lapangan teknik dan fisik sama-sama kuat, maka mental baja akan berpengaruh buat atlet untuk memenangkan pertandingan. Mental atlet kita tempa agar bisa tampil konstan sepanjang Pra- PON,” tegas Suharyanto, pelatih utama tarung derajat Banten.

Selain mengasah lewat latihan dan uji coba tambahan, mental bertarung sembilan atlet Banten juga diupayakan memberikan motivasi kepada sembilan atlet. Tambahan motivasi ini diberikan dengan melibatkan atlet tarung derajat Banten. Rencananya Pengprov Kodrat pimpinan Agus Suryana ini akan mengum­pulkan atlet tarung derajat se-Banten untuk memberikan semangat buat sembilam peta­rung Banten. “Kehadiran petar­ung lain, Minggu (11/12) pagi kita tujukan agar mereka memberi semangat buat atlet Banten di Pra-PON. Saya yakin dukungan ini pasti akan diingat atlet saat bertanding,” jelas Suharyanto.

Di sisi teknik bertanding jelang be­rangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur peta­rung Banten yang melaksanakan pelatda di rumah dinas PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR), Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, sedang ditempa dengan latihan yang bertujuan atlet bisa me­nerapkan Teknik, Taktik dan Strategi secara stabil. Latifah dkk dilatih dengan melakukan pengulangan Teknik dalam durasi beberapa menit.

Tu­juan­­nya, lanjut Suharyanto, agar atlet dapat melancarkan variasi teknik dengan kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan yang sama. “Kita ingin atlet stabil dan punya daya tahan yang bagus dalam melan­carkan serangan atau pun bertahan,” ucap Suharyanto.

Sementara itu atlet Banten peraih medali perunggu pada PON XVII di Kalimantan Timur, Latifah, mengaku senang dengan program latihan yang dijalani. Apalagi suasana pelatda kali ini beda jauh dengan apa yang terjadi pada Pra-PON sebelum­nya yang minim kebersamaan. “Sekarang kami lebih kompak,” tandasnya. (apw/ags)

Dikutip dari Harian Radar Banten terbit pada Sabtu, 10 Desember 2011